Mengapa Minyak Masih Menjadi Aset Favorit Trader?

Daftar isi Artikel

Minyak, sering dijuluki “emas hitam”, tetap menjadi magnet bagi trader di seluruh dunia. Meski energi terbarukan semakin populer, minyak terus menawarkan peluang keuntungan besar karena likuiditas tinggi, volatilitas pasar, dan fleksibilitas perdagangan. Artikel ini menjelaskan alasan minyak tetap menjadi favorit trader, dengan fokus pada likuiditas, leverage, dan jam perdagangan yang jelas.

1. Likuiditas Tinggi Membuat Trading Minyak Mudah

Pasar minyak, khususnya West Texas Intermediate (WTI) dan Brent Crude, menawarkan likuiditas luar biasa. Menurut CME Group, lebih dari 1 juta kontrak futures WTI diperdagangkan setiap hari. Likuiditas ini memungkinkan trader masuk dan keluar posisi dengan cepat, mengurangi risiko slippage. Selain itu, spread bid-ask yang ketat membuat biaya transaksi lebih rendah, menarik bagi trader harian hingga investor jangka panjang.

Jam Perdagangan:

  • Futures WTI (NYMEX/CME Globex): Perdagangan berlangsung dari Minggu pukul 18:00 ET (Senin pukul 06:00 WIB) hingga Jumat pukul 17:00 ET (Sabtu pukul 05:00 WIB), dengan jeda harian 60 menit dari pukul 16:00 hingga 17:00 ET (04:00–05:00 WIB).
  • Futures Brent (ICE): Berlangsung dari Minggu pukul 23:00 UTC (Senin pukul 06:00 WIB) hingga Jumat pukul 23:00 UTC (Sabtu pukul 06:00 WIB), dengan jeda harian 2 jam dari pukul 23:00 hingga 01:00 UTC (06:00–08:00 WIB).
  • Catatan: Sesi paling aktif terjadi selama jam pasar AS (08:00–14:30 ET atau 20:00–02:30 WIB) dan Eropa (02:00–12:00 ET atau 14:00–00:00 WIB).

2. Leverage Tinggi untuk Potensi Keuntungan Besar

Trading minyak menawarkan leverage tinggi, memungkinkan trader mengendalikan posisi besar dengan modal kecil. Misalnya, margin untuk futures WTI di NYMEX hanya sekitar 3–12% dari nilai kontrak, menurut CME Group. Artinya, dengan $10.000, trader bisa mengendalikan kontrak senilai $100.000. Leverage ini meningkatkan potensi keuntungan, meskipun juga menambah risiko.

Jam Perdagangan:
Leverage tersedia kapan saja selama jam perdagangan futures (lihat di atas) atau melalui CFD di pasar forex, yang beroperasi 24 jam penuh dari Minggu pukul 17:00 ET (Senin pukul 05:00 WIB) hingga Jumat pukul 17:00 ET (Sabtu pukul 05:00 WIB) tanpa jeda. Trader harus berhati-hati saat trading di sesi Asia (malam WIB), karena likuiditas lebih rendah dapat memperbesar dampak leverage.

3. Fleksibilitas Perdagangan di Pasar Global

Pasar minyak memungkinkan trader bereaksi cepat terhadap peristiwa global, seperti keputusan OPEC atau konflik geopolitik. Misalnya, laporan EIA Weekly Petroleum Status Report (setiap Rabu pukul 10:30 ET atau 22:30 WIB) sering memicu pergerakan harga signifikan. Fleksibilitas ini didukung oleh akses perdagangan yang hampir 24 jam, terutama untuk CFD minyak di platform forex.

Jam Perdagangan:

  • CFD Minyak: Tersedia 24 jam penuh dari Minggu pukul 17:00 ET (Senin pukul 05:00 WIB) hingga Jumat pukul 17:00 ET (Sabtu pukul 05:00 WIB).
  • Catatan Penting: Meskipun CFD tersedia 24 jam, likuiditas tertinggi terjadi selama tumpang tindih sesi Eropa dan AS (08:00–12:00 ET atau 20:00–00:00 WIB). Trader di Indonesia disarankan fokus pada jam ini untuk eksekusi optimal.

4. Harga Minyak yang Dinamis

Harga minyak sangat dipengaruhi oleh faktor global, seperti permintaan dari China dan India, produksi OPEC+, dan ketegangan geopolitik. Pada 28 Mei 2025, pukul 13:20 WIB, ETF United States Oil Fund (USO), yang melacak WTI, diperdagangkan pada $67.28 USD, mencerminkan dinamika pasar yang aktif. Volatilitas ini menciptakan peluang trading, baik untuk strategi jangka pendek (scalping) maupun jangka menengah (swing trading).

Jam Perdagangan:
Harga ETF seperti USO mengikuti jam pasar saham AS (09:30–16:00 ET atau 21:30–04:00 WIB), tetapi futures dan CFD minyak memungkinkan trader memanfaatkan pergerakan harga di luar jam tersebut, sesuai jadwal di atas.

5. Risiko yang Perlu Diwaspadai

Meskipun menarik, trading minyak memiliki risiko tinggi. Volatilitas harga dapat menyebabkan kerugian besar, terutama jika trader tidak menggunakan manajemen risiko seperti stop-loss. Selain itu, perdagangan di jam dengan likuiditas rendah (misalnya, sesi Asia, 00:00–08:00 WIB) dapat meningkatkan risiko slippage. Trader pemula disarankan memulai dengan akun demo di platform seperti MetaTrader untuk memahami dinamika pasar.

Jam Perdagangan:
Risiko slippage lebih tinggi di luar sesi utama (AS dan Eropa). Pastikan Anda trading saat likuiditas tinggi (08:00–14:30 ET atau 20:00–02:30 WIB) untuk meminimalkan risiko ini.

Cara Memulai Trading Minyak

Untuk memulai, pilih instrumen trading yang sesuai:

  • Futures: Cocok untuk trader berpengalaman, tersedia di NYMEX atau ICE (jadwal di atas).
  • CFD: Ideal untuk trader ritel, tersedia 24 jam di platform forex seperti eToro atau MetaTrader.
  • ETF: Seperti USO, cocok untuk investor jangka panjang, tetapi hanya diperdagangkan selama jam pasar saham AS (21:30–04:00 WIB).

Ikuti sumber berita seperti Bloomberg atau Reuters, dan pantau X untuk sentimen pasar real-time. Gunakan kalender ekonomi untuk melacak laporan seperti EIA atau data API (setiap Selasa pukul 16:30 ET atau 04:30 WIB).

Berlangganan di Akademi Trading Oil, Untuk Pemula hanya Rp. 100.000

Kesimpulan

Minyak tetap menjadi aset favorit trader karena likuiditas tinggi, leverage, dan akses perdagangan yang fleksibel. Dengan jam perdagangan futures WTI dan Brent yang hampir 24 jam (Minggu malam hingga Jumat malam, dengan jeda singkat) dan CFD yang benar-benar 24 jam, trader memiliki banyak peluang untuk memanfaatkan volatilitas pasar. Namun, pastikan Anda memahami jadwal perdagangan dan fokus pada sesi likuiditas tinggi (20:00–02:30 WIB) untuk hasil optimal. Mulailah dengan akun demo, ikuti berita pasar, dan gunakan manajemen risiko untuk sukses dalam trading minyak.

Update harga minyak terkini atau tips trading? Ikuti akun kami di X atau kunjungi PTNTC.COM atau Akademi Trading Oil untuk informasi terbaru!

Bagikan artikel ini:

Komentar:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *