Mulai Oktober, Produksi OPEC+ Naik dengan Laju Lebih Terkendali

Minyak Oil

Daftar isi Artikel

OPEC+ Ambil Langkah Berhati-hati

Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) bersama sekutunya, yang dikenal sebagai OPEC+, baru saja mengumumkan keputusan penting terkait kebijakan produksi. Mulai Oktober 2025, aliansi ini sepakat menambah produksi sebesar 137.000 barel per hari (bpd). Angka ini jauh lebih kecil dibandingkan penambahan sebelumnya pada bulan Agustus yang mencapai 555.000 bpd.

Langkah ini menunjukkan sikap hati-hati OPEC+ dalam menjaga keseimbangan pasar. Arab Saudi sebagai pemain kunci mendorong kebijakan tersebut untuk menghindari tekanan harga akibat risiko kelebihan pasokan di musim dingin mendatang.

Dampak Langsung pada Harga Minyak

Pasar merespons keputusan itu dengan kenaikan harga moderat. Brent crude menguat 0,4% ke level USD 65,7 per barel, sementara West Texas Intermediate (WTI) naik 0,3% ke USD 62,0 per barel.

Namun, meski harga sempat naik, banyak analis menilai kenaikan ini bersifat terbatas. Sebab, pasar masih dihantui oleh risiko oversupply. Selain itu, beberapa anggota OPEC+ juga menghadapi tantangan teknis untuk benar-benar memenuhi target produksi yang sudah disepakati.

Risiko Oversupply Masih Membayangi

Menurut laporan International Energy Agency (IEA), produksi minyak global berpotensi meningkat 2,5 juta bpd sepanjang 2025. Sayangnya, kenaikan permintaan diproyeksikan hanya sekitar 680.000 bpd. Artinya, pasar berisiko mengalami surplus cukup besar.

Di sisi lain, China masih menjadi faktor penopang harga. Negeri Tirai Bambu dilaporkan membeli hingga 530.000 bpd untuk cadangan strategisnya, lebih dari dua kali lipat level biasanya. Aktivitas ini memberi permintaan tambahan di pasar global, sehingga harga tidak jatuh terlalu dalam.

Peluang Trading Oil Minggu Ini

Dengan kondisi yang cenderung tidak pasti, trader minyak perlu menyesuaikan strategi. Beberapa poin penting yang bisa dijadikan pertimbangan:

  1. Range Trading Tetap Relevan
    Harga WTI dan Brent berpotensi berkonsolidasi di kisaran USD 60–66 per barel. Strategi beli di area support dan jual di area resistance masih bisa dimanfaatkan.
  2. Waspadai Data Ekonomi Amerika
    Rilis PPI dan CPI AS minggu ini akan memengaruhi ekspektasi permintaan energi. Jika inflasi melemah, tekanan terhadap harga minyak bisa meningkat.
  3. Ikuti Perkembangan OPEC+ Selanjutnya
    Rapat pada 5 Oktober mendatang akan menjadi penentu arah berikutnya. Jika produksi dinaikkan lebih agresif, tekanan bearish bisa kembali menguat.
  4. Pantau Inventaris Minyak AS
    Data stok minyak mentah mingguan dari EIA akan menjadi katalis tambahan. Stok yang naik signifikan bisa menekan harga.

Kesimpulan

Keputusan OPEC+ menambah produksi mulai Oktober dengan skala lebih lambat mencerminkan dilema klasik: menjaga pangsa pasar tanpa merusak keseimbangan harga. Bagi trader, kondisi ini membuka peluang untuk memanfaatkan strategi trading berbasis rentang sambil tetap waspada pada data ekonomi dan keputusan rapat berikutnya.

Disclaimer: Artikel ini disusun untuk tujuan edukasi dan informasi. Bukan merupakan rekomendasi jual atau beli dalam trading minyak. Segala keputusan investasi sepenuhnya menjadi tanggung jawab masing-masing individu.


Update harga minyak terkini atau tips trading? Ikuti akun kami di X atau kunjungi PTNTC.COM atau Akademi Trading Oil untuk informasi terbaru!

Bagikan artikel ini:

Komentar:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *