Pasar minyak diperkirakan volatile minggu depan, terutama karena laporan stok minyak AS dan kebijakan tarif. Pasokan global terus meningkat, sementara pertumbuhan permintaan terlihat melambat, yang berpotensi menekan harga. Tenggat waktu tarif AS pada 9 Juli 2025 menimbulkan ketidakpastian yang dapat memengaruhi permintaan energi global.
Kondisi Pasar Minyak Saat Ini
Saat ini, harga minyak WTI bergerak di sekitar $66,46 per barel, pulih dari level terendah mingguan $64,00. Brent, menurut proyeksi EIA, rata-rata di $66 per barel sepanjang 2025. Investor tampak berhati-hati karena menanti perkembangan kebijakan perdagangan, terutama menjelang tenggat waktu tarif AS pada 9 Juli 2025.
Secara teknikal, meski harga masih dalam tren naik bulanan, tekanan bearish mulai muncul akibat kekhawatiran kelebihan pasokan.
Agenda Penting Minggu Depan
Beberapa peristiwa penting yang patut dipantau investor minyak pada 6–13 Juli 2025 adalah:
- Laporan Stok Minyak EIA (9 Juli 2025)
EIA akan merilis data stok minyak mingguan yang sering memicu pergerakan harga signifikan. Jika stok naik di atas perkiraan, harga berisiko turun. Sebaliknya, stok yang menurun bisa mendorong harga naik. - Tenggat Waktu Tarif AS (9 Juli 2025)
Investor menantikan kejelasan kebijakan tarif AS, yang dapat berdampak pada permintaan global. Kebijakan ini, jika memicu perlambatan ekonomi, bisa menekan harga minyak lebih lanjut. - Keputusan Produksi OPEC+
OPEC+ sudah mengumumkan rencana peningkatan produksi sebesar 0,3 juta barel per hari pada Juli 2025. Namun, jika OPEC+ mengubah kebijakan secara tiba-tiba, harga minyak bisa bergejolak.
Analisis Pasokan dan Permintaan
Berdasarkan laporan STEO EIA dan IEA Juni 2025, berikut sorotan penting:
- Pasokan Global
Pasokan minyak global naik 330 ribu barel per hari pada Mei 2025, mencapai 105 juta barel per hari, 1,8 juta barel lebih tinggi dari 2024. Produksi minyak AS juga stabil tinggi di kisaran 13,4 juta barel per hari. - Permintaan Global
IEA memperkirakan permintaan hanya tumbuh 720 ribu barel per hari pada 2025, melambat dibanding tahun sebelumnya. Lesunya permintaan dari AS dan China pada kuartal kedua menjadi penyebab utama. - Stok Minyak
EIA memprediksi stok minyak komersial AS akan naik ke 404,2 juta barel pada akhir kuartal ketiga 2025. Stok global juga diperkirakan bertambah rata-rata 0,8 juta barel per hari sepanjang 2025.
Pengaruh Geopolitik dan Kebijakan
Faktor geopolitik memang belum menunjukkan risiko besar, tetapi tenggat tarif AS pada 9 Juli 2025 menjadi katalis utama yang bisa memperburuk dinamika permintaan. Jika tarif diterapkan, investor khawatir permintaan energi global akan menurun seiring perlambatan pertumbuhan ekonomi.
Outlook Jangka Pendek
Data terbaru menunjukkan potensi pasar yang condong bearish karena pasokan meningkat lebih cepat daripada permintaan. Namun, investor harus tetap mencermati laporan EIA dan keputusan tarif AS yang akan sangat menentukan arah harga dalam satu pekan ke depan.
Dengan pasokan global yang bertambah 1,8 juta barel per hari di 2025, serta pertumbuhan permintaan yang hanya 720 ribu barel per hari, pasar minyak berisiko mengalami tekanan turun. Namun, volatilitas tetap tinggi, mengingat adanya ketidakpastian kebijakan tarif.
Disclaimer: Pergerakan harga minyak dapat dipengaruhi banyak faktor dan risiko kerugian tetap ada. Selalu gunakan analisis mandiri atau konsultasi dengan penasihat keuangan sebelum mengambil keputusan trading.
Update harga minyak terkini atau tips trading? Ikuti akun kami di X atau kunjungi PTNTC.COM atau Akademi Trading Oil untuk informasi terbaru!