Ketegangan yang Tak Terhindarkan
Ketegangan antara Presiden Donald Trump dan Elon Musk pecah ke permukaan setelah pengunduran diri Musk dari jabatan kepala Department of Government Efficiency (DOGE) pada 30 Mei 2025. Meski sempat menyatakan dirinya masih menjadi “teman dan penasihat”, Musk mulai melontarkan kritik pedas terhadap RUU andalan Trump, yakni “One Big Beautiful Bill”, yang telah disahkan DPR pada 22 Mei 2025.
RUU tersebut mencakup pemotongan pajak besar-besaran, peningkatan anggaran pertahanan, serta perubahan pada program sosial seperti Medicaid dan SNAP. Pemerintah mengklaim RUU ini akan meningkatkan gaji bersih keluarga AS hingga $13.300 dan menciptakan lebih dari 7 juta lapangan kerja.
Namun bagi Musk, RUU itu adalah ancaman terhadap stabilitas fiskal.
Kritik Tajam Musk: “Menjijikkan dan Berbahaya”
Musk menyebut RUU itu sebagai “abomination” atau kehinaan fiskal yang “menjijikkan”, memperkirakan akan meningkatkan defisit hingga $2,5 triliun—berbanding terbalik dengan misi DOGE yang ia pimpin sebelumnya. Dalam salah satu posting di X, Musk menyindir, “RUU ini bisa besar atau indah—tapi saya ragu bisa keduanya.”
Tak lama setelahnya, Trump mem-posting tangkapan layar surat pengunduran diri Musk di Truth Social, tanpa komentar langsung. Sikap ini dianggap sebagai langkah defensif, tanpa memicu konflik lebih lanjut di ranah publik.
Kronologi Konflik
Tanggal | Waktu | Peristiwa |
---|---|---|
30 Mei 2025 | – | Elon Musk mundur dari DOGE |
3 Jun 2025 | 13:31 | Musk mengkritik RUU di X sebagai “menjijikkan” |
4 Jun 2025 | 02:07 | Musk menyebut RUU sebagai bencana fiskal |
4 Jun 2025 | 13:59 | Trump posting surat pengunduran Musk di Truth Social |
5 Jun 2025 | 10:52 | Musk menyetujui posting X yang menyebut RUU ditentang mayoritas Republikan |
5 Jun 2025 | 11:20 | Musk memuji posting lama Trump tentang kebijakan plafon utang |
Respons Trump: Teguh di Jalurnya
Trump sendiri belum mengeluarkan komentar langsung, namun juru bicara Gedung Putih Karoline Leavitt menyatakan bahwa Presiden tetap mendukung RUU tersebut. Ia membantah tuduhan peningkatan defisit, menyebut laporan Kongres sebagai hasil “analisis partisan”.
Meskipun tak secara eksplisit menyerang balik Musk, langkah Trump menunjukkan bahwa dia memilih menyudahi konflik secara halus—setidaknya untuk saat ini.
Dampak Politik dan Bisnis
Perselisihan ini menguak perpecahan internal di Partai Republik. Senator seperti Rand Paul, Mike Lee, dan Ron Johnson mendukung kekhawatiran Musk, sementara John Thune dan Jim Justice berdiri teguh mendukung Trump.
Konflik ini juga mengguncang sektor bisnis:
- SpaceX berpotensi kehilangan kontrak pemerintah senilai $22 miliar.
- Saham Tesla mengalami tekanan setelah kritik Musk mencuat, menurut laporan Bloomberg Technoz.
Analisis: Persahabatan Retak karena Anggaran
Konflik ini mencerminkan dua kutub pemikiran ekonomi:
- Trump mengedepankan pemotongan pajak dan belanja besar untuk mendorong pertumbuhan.
- Musk mengusung efisiensi, pemangkasan pemborosan, dan pengurangan defisit.
Kedekatan personal tak mampu meredam perbedaan mendalam ini. Keduanya tetap menyebut diri “teman”, namun perang opini yang terbuka membuat hubungan ini sulit kembali seperti semula.
Prospek: Apa yang Akan Terjadi Selanjutnya?
RUU “One Big Beautiful Bill” kini menghadapi tantangan di Senat, di mana suara masih terbelah. Kritik Musk bisa menjadi faktor penentu dalam perdebatan internal GOP. Di sisi lain, masa depan kerja sama bisnis Musk dengan pemerintah tampak lebih rentan dari sebelumnya.
Kesimpulan
Konflik antara Elon Musk dan Donald Trump menandai momen krusial dalam politik fiskal AS. Ini bukan hanya soal anggaran, tapi juga tentang bagaimana dua tokoh paling berpengaruh di Amerika membayangkan masa depan ekonomi negara. Apakah pertumbuhan jangka pendek akan menang atas stabilitas jangka panjang? Waktu dan Senat yang akan menjawab.
Update harga minyak terkini atau tips trading? Ikuti akun kami di X atau kunjungi PTNTC.COM atau Akademi Trading Oil untuk informasi terbaru!