1. Berita Masa Lalu yang Mempengaruhi Harga Oil 5 Hari Kebelakang
Investor secara konsisten bereaksi terhadap ketegangan geopolitik dan laporan pasokan selama lima hari terakhir (11-15 September 2025), yang mendorong fluktuasi harga secara signifikan. Berikut daftar utama yang memengaruhi pasar:
- Penurunan Harga karena Oversupply dan Permintaan Lemah (11 September): Harga minyak anjlok 2% akibat kekhawatiran oversupply global dan permintaan AS yang melambat, dengan IEA memprediksi surplus lebih tinggi setelah kenaikan OPEC+. Selain itu, ini memperburuk tren bearish, sehingga volume trading meningkat.
- Surplus Lebih Tinggi setelah Kenaikan OPEC+ (11 September): Pasokan global naik 2.7 juta barel per hari pada 2025, yang menekan harga Brent dan WTI lebih dalam. Oleh karena itu, trader institusional menjual posisi long, akibatnya pasar rebound sementara.
- Penurunan Pendapatan Minyak Rusia ke Level Terendah (11 September): Pendapatan minyak Rusia merosot ke level multi-tahun terendah, yang memengaruhi sentimen global dan menyebabkan penurunan harga. Lebih lanjut, diskon Saudi ke Asia mempercepat kompetisi, sehingga investor mengurangi eksposur.
- Potongan Harga Cap Jepang untuk Minyak Rusia (12 September): Jepang memangkas cap harga minyak Rusia menjadi $47.60 per barel, yang menambah tekanan pada pasokan Rusia. Namun, ini justru mendorong diversifikasi, akibatnya harga stabil di level rendah.
- Serangan Ukraina ke Refinery Kirishi dan Primorsk (15 September): Ukraina menyerang refinery Kirishi dan terminal Primorsk, yang memicu kenaikan harga sementara karena gangguan pasokan. Selain itu, Ukraina membatasi impor diesel India, sehingga pasar Eropa bereaksi dengan volatilitas meningkat.
2. Berita Hari Ini yang Mempengaruhi Harga Oil
Hari ini, 16 September 2025, berita seputar risiko pasokan dari serangan Rusia mendukung harga tetap stabil, dengan trader secara aktif membeli untuk hedging. Oleh karena itu, pasar membuka dengan bias bullish ringan. Berikut daftar berita utama:
- Harga Stabil setelah Serangan ke Refinery Rusia: Investor memantau dampak serangan Ukraina ke refinery Rusia, yang mendorong Brent naik ke $67.44 per barel dan WTI ke $63.30 per barel. Selain itu, ini mengimbangi oversupply, sehingga volume trading melonjak.
- Fokus pada Sanksi Rusia dan Surplus: Harga bertahan stabil karena potensi sanksi Barat lebih lanjut terhadap pasokan Rusia, meskipun surplus membayangi. Lebih lanjut, ini memperkuat sentimen geopolitik, oleh karena itu trader menyesuaikan posisi jangka pendek.
- Permintaan AS Lemah Menekan Pasar: Kekhawatiran permintaan AS terus membayangi, meskipun ketegangan global membatasi penurunan, menurut Bloomberg. Akibatnya, pasar tetap volatile, sehingga investor waspada terhadap data Fed.
3. Berita yang Harus Diwaspadai
Trader cerdas selalu mengawasi berita potensial yang bisa mengguncang pasar minyak, terutama kebijakan ekonomi dan geopolitik. Oleh karena itu, pantau item berikut untuk antisipasi volatilitas:
- Eskalasi Serangan Ukraina ke Infrastruktur Rusia: Serangan lebih lanjut ke refinery dan pipeline Rusia bisa mengganggu pasokan Eropa, menurut Reuters. Selain itu, ini berpotensi menaikkan premi risiko, sehingga pasar bereaksi cepat.
- Surplus Lebih Tinggi dari OPEC+ dan IEA: IEA memproyeksikan surplus 2.7 juta barel per hari pada 2025, yang menekan harga jangka panjang. Lebih lanjut, kenaikan produksi OPEC+ bisa memperburuk glut.
- Ramalan Harga Minyak 2025-2026: J.P. Morgan memprediksi permintaan minyak naik 800 ribu barel per hari pada 2025, tapi surplus tetap bearish. Namun, jika sanksi Iran dan Rusia ketat, ini bisa mengubah dinamika.
- Perubahan Kebijakan di Norwegia dan China: Partai Hijau Norwegia mendorong fase-out minyak, sementara stok China bisa mencegah glut tapi berisiko. Akibatnya, pantau pemilu dan impor untuk sinyal perubahan.
4. Berita Viral yang Mempengaruhi Harga Oil
Berita viral menyebar cepat di platform seperti X, mendorong reaksi emosional dari trader retail dan memengaruhi sentimen pasar. Hari ini, isu serangan Ukraina mendominasi, sehingga pasar berayun karena spekulasi. Berikut daftarnya:
- Serangan Drone Ukraina ke Refinery Kirishi yang Viral: Video serangan drone ke refinery Kirishi Rusia trending, mendorong kenaikan harga sementara karena kekhawatiran pasokan. Selain itu, ini memperburuk narasi ketegangan Rusia-Ukraina.
- Trump Desak Tarif ke China dan India atas Minyak Rusia: Pernyataan Trump tentang tarif 100% ke China dan India viral, menekan sentimen karena potensi gangguan perdagangan. Oleh karena itu, trader global bereaksi dengan menjual posisi.
- Serangan Ukraina ke Terminal Primorsk: Berita serangan ke terminal Primorsk trending dengan engagement tinggi, memicu optimisme atas gangguan pasokan Rusia. Lebih lanjut, ini memengaruhi sentimen Eropa.
- Pembatasan Impor Diesel India oleh Ukraina: Langkah Ukraina membatasi diesel India karena link minyak Rusia viral, menekan permintaan global. Akibatnya, pasar Asia menyesuaikan cepat.
5. Kesimpulan Fundamental Oil
Analis secara aktif menyimpulkan bahwa pasar minyak mengalami trending bearish karena oversupply OPEC+ dan permintaan global yang lemah, meskipun ketegangan geopolitik menyebabkan pullback normal. Harga Brent dan WTI naik sedikit hari ini, tapi surplus diproyeksikan naik ke 2.7 juta barel per hari pada 2025. Namun, bukan kondisi ekstrem karena serangan Rusia membatasi penurunan, oleh karena itu trader harus siap rebound jika konflik memburuk, sementara tren jangka panjang tetap bearish.
6. Saran Trading
1. Strategi Berdasarkan Stochastic
Gunakan time frame M15, M30, atau H1 untuk akurasi sinyal yang lebih baik.
Sinyal Beli (Buy)
- Kondisi: Stochastic berada di level ≤ 20% (oversold).
- Konfirmasi: Pastikan ada konfirmasi bullish, misalnya:
- Divergence bullish
- Crossover stochastic ke atas
- Entry: Buka posisi beli setelah konfirmasi muncul.
- Target: Sesuaikan dengan strategi range harian (lihat bagian di bawah).
- Stop Loss: Tempatkan di bawah level support terdekat.
Sinyal Jual (Sell)
- Kondisi: Stochastic berada di level ≥ 80% (overbought).
- Konfirmasi: Pastikan ada konfirmasi bearish, misalnya:
- Divergence bearish
- Crossover stochastic ke bawah
- Entry: Buka posisi jual setelah konfirmasi muncul.
- Target: Sesuaikan dengan strategi range harian.
- Stop Loss: Tempatkan di atas level resistance terdekat.
2. Strategi Berdasarkan Range Harian (Contoh: 129 pips)
Agresif
- Entry: Masuk di area range kecil (misalnya, setelah konsolidasi atau breakout).
- Target Profit: Tidak menetapkan jumlah pips tertentu; keluar berdasarkan pergerakan momentum.
- Risiko: Tinggi, karena target tidak pasti, tetapi potensi profit besar.
Moderat
- Entry: Masuk di area pertengahan range.
- Target Profit: Sekitar setengah dari range harian.
- Risiko: Moderat, dengan potensi profit seimbang.
Konservatif
- Entry: Masuk di area support/resistance atau setelah konfirmasi stochastic.
- Target Profit: Sekitar seperempat dari range harian.
- Risiko: Rendah, fokus pada keamanan posisi dan perlindungan modal.