Penambahan produksi dapat meningkatkan pasokan global, sehingga harga minyak berpotensi turun. Saat ini, harga berada di kisaran $60–$70 per barel, tetapi pasar kemungkinan akan menyesuaikan harga dengan cepat. Trader harus siap memanfaatkan peluang sekaligus meminimalkan risiko.
Beberapa negara anggota menghadapi keterbatasan kapasitas. Sejak April 2025, OPEC+ baru berhasil memenuhi sekitar 75% dari target. Negara-negara seperti Kazakhstan, Irak, Aljazair, Oman, dan Rusia mendekati batas maksimum produksi mereka. Hal ini dapat membuat kenaikan produksi tertunda atau lebih kecil dari perkiraan.
OPEC+ sebelumnya memangkas produksi total 3,85 juta barel per hari antara April hingga Oktober 2025. Peningkatan produksi November kemungkinan hanya setengah dari target, menjaga pasokan tetap ketat dan harga tetap tinggi. Ini menunjukkan bahwa OPEC+ berfokus pada keseimbangan jangka panjang antara harga dan volume produksi.
Trader perlu menyadari bahwa kenaikan produksi OPEC+ dapat menekan harga minyak dalam jangka pendek. Analisis teknikal dan fundamental menjadi kunci untuk menavigasi volatilitas pasar dan memanfaatkan pergerakan harga.
Keputusan produksi OPEC+ meningkatkan fluktuasi harga. Trader yang cermat akan memanfaatkan volatilitas ini sebagai peluang trading, tetapi juga harus siap menghadapi perubahan tajam.
Rencana OPEC+ menaikkan produksi minyak pada November 2025 akan memengaruhi dinamika pasar minyak global. Trader harus menyesuaikan strategi trading mereka dengan cepat agar dapat memanfaatkan peluang sekaligus meminimalkan risiko. Memantau keputusan OPEC+ secara real-time menjadi langkah krusial bagi kesuksesan trading minyak.
