Ditulis di Madinah, 23 September 2024
Oleh Gibran Ferdiansyah
Setelah melalui perjalanan panjang dalam dunia trading, saya paham benar bagaimana rasanya terjebak dalam siklus kegagalan dan kerugian. Tahun 2009 hingga 2012 adalah masa-masa terkelam bagi saya, dengan kerugian mencapai belasan miliar. Namun, alih-alih menyerah, saya justru terus mencoba bangkit, meski jalan yang ditempuh penuh rintangan.
Fase Optimisme Tanpa Dasar
Setelah mengalami kerugian besar, saya mencoba bangkit dengan top up dana baru, berharap bisa menebus kerugian yang ada. Namun, kenyataannya tidak semudah itu. Berkali-kali saya terkena Margin Call (MC), membuat keyakinan saya mulai goyah. Meski demikian, rasa penasaran terus mendorong saya untuk mencoba lagi. Saya percaya, hanya satu langkah lagi yang dibutuhkan untuk bangkit, tapi nyatanya kerugian terus menghantui.
Fase Kehancuran
Setelah gagal berulang kali, saya akhirnya mencapai titik kehancuran mental dan ekonomi. Kepercayaan diri saya hancur, dan setiap keputusan trading penuh dengan keraguan. Aset saya habis, utang menumpuk, dan saya merasa terjebak: tidak bisa maju, tapi juga tidak bisa mundur. Di tengah keterpurukan itu, saya mulai berkhayal, “Jika saya punya 1 miliar lagi, saya pasti bisa recovery.”
Ilusi “1 Miliar Dari Langit”
Pemikiran ini menjadi perangkap besar bagi banyak trader. Kita sering berharap modal besar akan menjadi jalan keluar, tapi lupa bahwa masalah utama ada pada kurangnya kemampuan dan mental yang matang. Berharap dana besar turun dari langit hanya menciptakan harapan palsu, yang sering kali membuat kita terjebak lebih dalam.
Recovery Adalah Proses
Tidak ada jalan singkat dalam recovery. Pemulihan sejati dimulai dari bawah: membangun keterampilan dan kepercayaan diri dengan dana kecil. Uji strategi Anda, fokus pada hasil konsisten, dan perlahan tingkatkan kapasitas Anda. Jangan berharap keajaiban datang jika fondasi Anda belum kuat.
Kesuksesan dalam trading tidak datang dari modal besar, tapi dari kemampuan mengelola risiko, strategi yang teruji, dan disiplin yang tinggi. Mulailah dengan realistis, dan hindari harapan-harapan semu.