Pasar minyak pada April 2025 menghadapi tantangan baru dengan peningkatan pasokan dari negara non-OPEC+ seperti AS, Kanada, Brasil, dan Guyana. Meskipun permintaan global terus tumbuh, laju pertumbuhannya melambat, terutama dari China. Tarif AS yang mulai berlaku pada 1 April 2025 terhadap impor minyak dari Kanada dan Meksiko menambah ketidakpastian pasar.
Pasokan Minyak
Pasokan minyak global diproyeksikan meningkat pada April 2025, terutama dari negara non-OPEC+:
- Amerika Serikat: Produksi mencapai rekor tertinggi, diperkirakan tumbuh 4,5% menjadi 13,9 juta barel per hari (bpd).
- Kanada: Produksi meningkat menjadi 433.000-456.000 bpd, meskipun dikenai tarif 10% oleh AS. Kanada menyumbang 70% impor minyak AS.
- Brasil: Investasi besar di proyek pragaram mendorong produksi hingga 4,1 juta bpd.
- Guyana: Proyek Yellowtail meningkatkan produksi hingga 900.000 bpd, menjadi kontributor utama pasokan global.
OPEC+ mulai melonggarkan pemotongan produksi pada April 2025 dengan kenaikan bertahap sebesar 138.000 bpd per bulan. Namun, dampak dari tarif AS pada Kanada dan Meksiko diperkirakan akan menghambat aliran pasokan secara signifikan.
Permintaan Minyak
Permintaan minyak global diperkirakan tumbuh antara 1,1 juta hingga 1,45 juta bpd pada 2025. Beberapa faktor utama yang memengaruhi permintaan meliputi:
- China: Pertumbuhan permintaan melambat dengan kenaikan hanya 0,3 juta bpd. Sektor petrokimia menjadi pendorong utama.
- India dan Pasar Berkembang: Pertumbuhan permintaan sebesar 0,3 juta bpd, terutama dari sektor transportasi.
- Negara OECD: Permintaan cenderung menurun, dengan sedikit peningkatan pada April karena libur Paskah (20 April 2025) dan aktivitas musim semi yang meningkatkan konsumsi bahan bakar.
Harga dan Stok Minyak
Harga minyak diperkirakan naik ke sekitar $75 per barel pada kuartal kedua 2025. Beberapa faktor yang memengaruhi harga dan stok minyak meliputi:
- Stok Global: Penurunan stok global sebesar 40,5 juta barel pada Januari 2025, diikuti rebound pada Februari. Namun, EIA memproyeksikan penurunan stok lebih lanjut pada kuartal kedua akibat penurunan produksi di Iran dan Venezuela.
- Produksi Non-OPEC+: Peningkatan produksi dari AS, Kanada, Brasil, dan Guyana diperkirakan menahan kenaikan harga.
Dampak Tarif AS terhadap Kanada dan Meksiko
Pada 1 April 2025, AS mulai memberlakukan tarif 25% pada barang impor dari Kanada dan Meksiko, serta tarif 10% khusus untuk energi Kanada. Kebijakan ini dapat mengganggu aliran minyak dari Kanada yang menyumbang 70% impor minyak AS. Meski begitu, produksi domestik AS yang kuat mungkin dapat meredam dampak tersebut.
Kesimpulan
Pasar minyak pada April 2025 menghadapi dinamika yang kompleks. Peningkatan pasokan dari non-OPEC+ bertemu dengan permintaan global yang tumbuh lambat. Tarif AS terhadap Kanada dan Meksiko menjadi faktor utama yang perlu diperhatikan, dengan potensi mengganggu pasokan dan menaikkan harga minyak. Stok global yang menurun dapat memberikan tekanan tambahan terhadap kenaikan harga.
Analisis ini menunjukkan bahwa volatilitas pasar minyak pada April 2025 sangat dipengaruhi oleh kebijakan perdagangan, produksi non-OPEC+, dan dinamika permintaan dari negara-negara besar seperti China dan India.
Disclaimer : Artikel ini disusun berdasarkan data dan proyeksi terbaru yang tersedia hingga April 2025. Analisis yang disajikan dapat berubah seiring dengan perkembangan pasar, kebijakan baru, atau perubahan geopolitik. Pembaca disarankan untuk melakukan verifikasi lebih lanjut sebelum mengambil keputusan investasi atau bisnis yang terkait dengan pasar minyak.
Daftar Membership di : Akademi Trading Oil
Follow Tiktok ATO : akademitraderoil