Harga Minyak Harusnya Turun
Secara teori, harga minyak dunia saat ini semestinya menurun. Pasokan terus bertambah, permintaan global melambat, dan OPEC+ bahkan tengah mempertimbangkan peningkatan produksi. Namun, kenyataannya harga minyak tidak jatuh sedalam perkiraan banyak analis. Brent masih bertahan di kisaran US$67 per barel, sementara WTI stabil di sekitar US$63 per barel.
Mengapa harga minyak tetap bertahan di level tersebut? Berikut tiga alasan utamanya.
1. Cadangan Minyak China Menopang Pasar
Akumulasi cadangan strategis oleh China menjadi faktor penopang harga. Di tengah ketidakpastian global, Beijing memperbesar impor minyak untuk mengisi tangki penyimpanan nasional. Langkah ini tidak hanya mengurangi surplus di pasar, tetapi juga memberi sinyal bahwa permintaan Asia masih cukup kuat.
Transisi dari lemahnya permintaan di Eropa menuju tingginya konsumsi di Asia ini menciptakan penyeimbang. Hasilnya, harga minyak tidak jatuh secepat yang diantisipasi.
2. Premi Risiko dari Ketegangan Geopolitik
Pasar tetap menghitung premi risiko akibat ketegangan geopolitik. Sanksi baru dari AS terhadap jaringan ekspor minyak Iran–Irak menambah kekhawatiran akan potensi gangguan pasokan. Investor pun memasukkan faktor ini ke dalam harga, sehingga minyak tetap mendapat dukungan.
Setiap kali muncul eskalasi geopolitik, trader cenderung menjaga posisi beli untuk mengantisipasi potensi lonjakan harga mendadak. Hal inilah yang membatasi tekanan jual.
3. Permintaan Musiman Masih Kuat
Faktor musiman juga memainkan peran. Memasuki akhir kuartal ketiga, permintaan minyak biasanya meningkat karena aktivitas industri dan transportasi yang lebih tinggi. Kondisi ini memberikan support tambahan bagi harga minyak, setidaknya dalam jangka pendek.
Meski pasar tengah dihantui ancaman oversupply, kebutuhan energi musiman membuat harga minyak tetap bertahan di atas level kritis.
Kesimpulan
Secara fundamental, harga minyak dunia seharusnya menurun akibat ancaman kelebihan pasokan. Namun, cadangan strategis China, ketegangan geopolitik, dan permintaan musiman membuat harga minyak masih bertahan. Bagi trader, kondisi ini menciptakan dinamika menarik: harga sulit menembus support utama, tetapi juga terhambat untuk naik tajam.
Memantau perkembangan rapat OPEC+ dan kebijakan energi China akan menjadi kunci strategi trading minyak dalam beberapa minggu ke depan.
Disclaimer: Artikel ini hanya bersifat informatif dan bukan merupakan rekomendasi investasi. Keputusan trading sepenuhnya menjadi tanggung jawab masing-masing individu.
Update harga minyak terkini atau tips trading? Ikuti akun kami di X atau kunjungi PTNTC.COM atau Akademi Trading Oil untuk informasi terbaru!