Mental Influencer dan Mental Trader: Belajar dari Pengalaman

Daftar isi Artikel

Dalam beberapa bulan terakhir, saya memutuskan untuk lebih aktif di media sosial seperti TikTok, Instagram, dan YouTube. Langkah ini tidak saya ambil tanpa pertimbangan matang. Dengan pengalaman lebih dari 15 tahun sebagai trader, saya merasa memiliki tanggung jawab moral untuk memberikan edukasi yang benar kepada masyarakat tentang dunia trading.

Awalnya, saya bukan orang yang senang mengekspos kehidupan pribadi atau menunjukkan pencapaian. Namun, melihat begitu banyak kesalahpahaman, kerugian, dan kekecewaan masyarakat akibat kurangnya edukasi yang tepat tentang trading, saya merasa terpanggil untuk menjadi seorang influencer edukasi.

Mental Influencer: Pelajaran Baru yang Berharga

Memulai perjalanan sebagai influencer memberikan banyak pengalaman baru, terutama dalam hal membangun mental yang kuat. Seorang influencer yang fokus pada edukasi harus memiliki mental baja karena kritik dan tantangan pasti datang.

Sebagai influencer baru di industri trading yang penuh luka emosional akibat kerugian dan penipuan, hujatan serta skeptisisme dari netizen menjadi hal yang tak terhindarkan. Banyak orang telah kecewa dengan mentor atau trader yang menjanjikan keuntungan besar tanpa memberikan pemahaman mendalam.

Di awal perjalanan saya sebagai influencer, komentar negatif sempat memengaruhi psikologi saya. Namun, saya cepat menyadari bahwa hujatan dan skeptisisme ini bukan serangan pribadi. Mereka adalah ungkapan kekecewaan dari mereka yang terluka di industri ini.

Yang mengejutkan, banyak dari haters tersebut akhirnya berubah menjadi teman dan memberikan apresiasi. Mereka mulai memahami bahwa pendekatan edukasi saya berbeda. Saya tidak hanya mengajarkan analisis teknikal atau fundamental, tetapi juga fokus pada membangun fondasi mental dan keterampilan agar trader dapat bertahan dalam jangka panjang.

Mental Trader: Proses yang Sama, Tantangan yang Berbeda

Sebagai trader sejak 2009, saya memahami bahwa trading bukan sekadar menguasai teori atau strategi. Lebih dari itu, membangun mental yang kuat adalah hal yang sangat penting. Trading penuh dengan tekanan, dan mental kita harus terlatih untuk menghadapi segala kondisi market.

Saya selalu menekankan pentingnya pengujian keterampilan secara berkala. Kita tidak bisa langsung melompat dari akun demo ke akun besar tanpa proses bertahap. Tahapan ini penting karena mental kita terbentuk melalui proses yang berkesinambungan:

  • Akun Demo ke Akun Kecil:
    Trading di akun demo dan akun kecil saja sudah memberikan tekanan yang berbeda. Di sini, mental mulai terlatih untuk menghadapi tekanan nyata.
  • Akun Kecil ke Akun Sedang:
    Setelah berhasil di akun kecil, kita melangkah ke akun sedang. Di sini, tekanan meningkat, dan mental kita diuji lebih dalam.
  • Akun Sedang ke Akun Besar:
    Trading di akun besar adalah puncak ujian mental seorang trader. Tanpa fondasi mental yang kuat, tekanan besar dapat dengan mudah merusak psikologi kita.

Pengalaman menghadapi market dalam berbagai kondisi—normal, trending, dan ekstrem—juga turut membentuk mental trader. Semakin sering kita menghadapi kondisi market yang bervariasi, semakin matang dan tenang kita dalam mengambil keputusan.

Mental Influencer vs Mental Trader: Apa yang Sama?

Setelah menjalani kedua perjalanan ini, saya menemukan banyak kesamaan antara mental seorang influencer dan mental seorang trader:

  1. Proses Bertahap:
    Baik influencer maupun trader membutuhkan waktu untuk terbiasa. Di awal, tekanan terasa berat, tetapi seiring waktu, kita menjadi lebih tenang dan bijaksana.
  2. Menghadapi Tekanan:
    Influencer menghadapi tekanan dari netizen, sementara trader menghadapi tekanan dari market. Kedua hal ini membutuhkan mental yang kuat agar tetap fokus pada tujuan.
  3. Evaluasi dan Pembelajaran:
    Setiap kesalahan adalah pelajaran berharga. Baik di dunia influencer maupun trading, evaluasi adalah kunci untuk terus berkembang.

Kesimpulan

Baik sebagai influencer maupun sebagai trader, membangun mental yang kuat adalah kunci untuk bertahan dan sukses. Mental yang kokoh tidak akan terbentuk dalam semalam, tetapi melalui proses panjang yang penuh tantangan.

Sebagai trader, saya belajar bahwa mental yang kuat hanya bisa dibangun melalui pengujian keterampilan secara berkala dan pengalaman menghadapi berbagai kondisi market. Sebagai influencer, saya memahami bahwa hujatan dan skeptisisme adalah bagian dari perjalanan menuju kredibilitas dan kepercayaan publik.

Kedua perjalanan ini mengajarkan saya bahwa dengan konsistensi dan evaluasi yang terus-menerus, kita bisa menjadi lebih baik, lebih bijaksana, dan lebih tenang dalam menghadapi apa pun yang ada di depan kita.

Kunjungi Website : PTNTC
Follow Tiktok ATO : akademitraderoil

Bagikan artikel ini:

Komentar:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *