Trading Itu Bisnis Penyesalan

Daftar isi Artikel

  • Menyesal sudah OP: “Andai tidak OP, mungkin tidak akan floating minus.”
  • Menyesal close dengan untung sedikit: “Andai masih holding, seharusnya untung lebih besar.”
  • Menyesal cut loss: “Andai terus holding, mungkin bisa take profit.”
  • Menyesal averaging: “Andai tidak averaging, mungkin tidak akan MC.”
  • Menyesal sudah hedging: “Andai tidak hedging, mungkin sudah clear posisi.”
  • Menyesal tidak cut loss: “Andai cut loss lebih awal, tidak akan MC.”
  • Menyesal pasang SL: “Andai tidak pasang SL, mungkin sudah kena TP.”
  • Menyesal tidak pasang SL: “Andai pasang SL, mungkin tidak akan MC.”
  • Menyesal trading gold: “Andai trading forex saja, mungkin tidak akan MC.”
  • Menyesal over lot: “Andai tidak over lot, mungkin tidak akan MC.”
  • Menyesal OP banyak produk: “Andai fokus pada satu produk, mungkin tidak akan MC.”
  • Menyesal pakai banyak indikator: “Andai hanya pakai satu indikator, tidak akan bingung.”
  • Menyesal pakai robot: “Andai trading manual, mungkin tidak akan MC.”
  • Menyesal pakai indikator ini: “Andai pakai indikator itu, mungkin tidak akan MC.”
  • Menyesal pakai strategi ini: “Andai pakai strategi itu, mungkin tidak akan rugi.”
  • Menyesal ikut sinyal ini: “Andai tidak ikut sinyal, mungkin tidak akan MC.”
  • Menyesal jadi trader: “Andai berbisnis di dunia nyata, tidak akan rugi secepat ini.”

Selalu ada penyesalan jika Anda tidak punya trading plan dengan langkah taktis yang matang.

Jika tidak ingin menyesal, berhentilah berharap tanpa dasar yang jelas. Ubah semua harapan menjadi langkah pasti:

  • Pasti skemanya (MM)
  • Pasti rules open posisi
  • Pasti penggunaan manajemen risiko
  • Pasti close posisi (kapan untung banyak, kapan untung sedikit, kapan rugi sedikit)

Tanpa langkah pasti, saya pastikan Anda akan selalu menyesal.

Bagikan artikel ini:

Komentar:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *